Napak Tilas Jejak Sejarah di Rumah Pengasingan Soekarno di Parapat
Napak Tilas Jejak Sejarah di Rumah Pengasingan Soekarno di Parapat - Parapat, kota yang terhampar di tepi teluk Danau Toba, bukan hanya menyuguhkan keindahan alam yang memesona, tetapi juga menyimpan sepotong berharga dari sejarah Republik Indonesia. Di antara gemerlap danau yang memukau, berdiri megah sebuah bangunan kuno nan elegan yang menjadi saksi bisu pengasingan Ir. Soekarno, presiden pertama Indonesia, di masa lalu.
![]() |
Photo by google |
Bangunan kuno ini, yang juga dikenal sebagai pesanggrahan, menawarkan pengalaman unik untuk menjelajahi kisah-kisah masa lampau yang tersemat di dinding-dindingnya. Sebuah struktur berlantai dua yang tetap kokoh, menghadapinya di atas area seluas dua hektar, menjelajahinya seperti membaca halaman-halaman sejarah yang terlelap.
Arsitektur neoklasik bergaya kolonial Belanda memberikan sentuhan khusus pada rumah yang berdiri sejak 1927 ini. Dahulu, tempat ini adalah vila bagi para mandor kebun dari Kerajaan Belanda, sebelum bertransformasi menjadi tempat pengasingan bagi Soekarno, KH. Agoes Salim, dan Sjahrir pasca-Agresi Militer Belanda II pada periode Desember 1948 hingga Februari 1949.
Petualangan di dalamnya dimulai dengan dipandu oleh seorang penjaga yang akan membimbing Anda melewati ruangan-ruangan bersejarah. Dengan tiga kamar tidur di lantai satu dan satu kamar tidur di lantai dua, rumah ini menjadi saksi bisu bagi kenangan masa itu. Soekarno dan kedua rekan pengasingannya menempati dua kamar di lantai pertama.
Kayu jati Sumatera mendominasi dinding interior rumah, dihiasi oleh potret-potret Soekarno, Sjahrir, dan Agoes Salim yang mengabadikan masa pengasingan mereka. Meski beberapa furnitur telah berganti karena usia, desain interior dan lantai teraso memberikan sentuhan klasik yang tak terlupakan.
Petualangan melanjutkan puncaknya di lantai atas, di balkon yang menawarkan panorama memukau Danau Toba. Suasana terbuka memungkinkan Anda menikmati keindahan danau sembari meresapi udara sejuk Parapat.
Rumah dengan arsitektur klasik ini tak hanya memindahkan Anda ke masa lalu, tetapi juga menjadi panggung potret sejarah yang tak terlupakan. Setiap sudut menyimpan kisah, dan kamera Anda adalah alat untuk mewujudkan potret-potret yang menceritakan perjalanan panjang Bung Karno di masa pengasingan. Selamat menikmati perjalanan sejarah, selamat menikmati arsitektur!
Setelah puas berkeliling Parapat, destinasi berikutnya yang wajib Anda kunjungi adalah Danau Toba, dan untuk mengisi istirahat Anda, pilihan hotel di Parapat yang nyaman juga menjadi pertimbangan penting. Selain itu, jika Anda ingin melanjutkan perjalanan ke Medan, Hermes Palace Hotel, Tiara Medan Hotel & Convention Center, dan Medanville Hotel menawarkan kenyamanan setelah sehari penuh petualangan.