Ratusan Benda-benda Kebudayaan Karo di Museum Lingga

Ratusan Benda-benda Kebudayaan Karo di Museum Lingga - Budaya selalu menjadi jejak waktu yang tak pernah usai untuk diperbincangkan. Selaras dengan gagasan ini, kita bisa meresapi serpihan budaya Nusantara yang terabadikan dengan apik di Museum Lingga, tempat di mana tradisi Karo mengukir kisahnya.

Ratusan Benda-benda Kebudayaan Karo di Museum Lingga
Photo by https://www.goodnewsfromindonesia.id/

Museum Karo Lingga, atau lengkapnya dikenal sebagai Museum Lingga Karo, lahir dari gagasan G. H. Mantik pada tahun 1977, seorang tokoh yang saat itu menjabat sebagai Pangkowilhan Kodam II Bukit Barisan. Pintu gerbang museum resmi dibuka pada 6 Juni 1989, dan sejak saat itu, museum ini dikelola dengan penuh dedikasi oleh Yayasan Museum Karo Lingga.

Meskipun koleksinya tidak melimpah, museum ini mampu memvisualisasikan dan menjelaskan kehidupan budaya Karo pada masa lampau. Mulai dari kain tenun, topeng, mata uang, alat dapur, peralatan pertanian, alat musik, hingga upacara adat dan pengobatan, semuanya tersaji dengan apik.

Bangunan museum yang khas menonjolkan arsitektur rumah panggung dari kayu dengan sentuhan kuat budaya Karo. Saat menginjakkan kaki, salam hangat masyarakat setempat, "Mejuah-juah," menyambut pengunjung. Tidak ada biaya masuk yang ditetapkan; sumbangan sukarela saja sudah cukup. Sebelum memasuki ruang utama, pengunjung diminta melepas alas kaki di atas tangga bambu, menjadikan perjalanan di dalamnya nyaman dan bersih.

Di ruangan sebelah kanan, seni dan kerajinan Karo tampil menggoda mata. Tiga gundala atau topeng dan replika manuk sigurda-gurdi (siluman rajawali) menjadi daya tarik. Sementara di ruangan sebelah kiri, peralatan sehari-hari masyarakat Karo dipajang, mulai dari alat dapur, alat makan, penampungan air, hingga pakaian adat dan kain tradisional.

Museum Karo Lingga juga menyajikan kepingan sejarah dengan campah, makam Karo masa lalu berukuran 65 cm x 65 cm dengan ketebalan sekitar 15–20 cm, terbuat dari kayu.

Pintu museum terbuka setiap Senin hingga Sabtu, mulai pukul 9 pagi hingga 4 sore. Namun, museum ini libur pada hari Minggu. Lokasinya terletak di Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Untuk mencapainya, kendaraan pribadi atau sewa sangat disarankan, dengan jarak sekitar 15 km dari Berastagi dan 5 km dari Kabanjahe, ibukota Kabupaten Karo. Dari Medan, perjalanan menuju Desa Lingga hanya memakan waktu sekitar 2 jam.

Setelah menjelajahi desa Lingga, perjalanan kembali ke Medan bisa diisi dengan kunjungan ke beberapa destinasi menarik seperti Taman Sri Deli, Istana Maimun, dan gedung London Sumatera.

Untuk mengakomodasi perjalanan Anda di Medan, pilihan tempat menginap seperti Emerald Garden Hotel, Travellers Suites Hotel, dan Alpha Inn siap menyambut dengan kenyamanan yang tak terlupakan.

LihatTutupKomentar